Tiga hari yang lalu wulan (2,6 tahun) diberi jajanan oleh pengasuhnya snack yang rasanya enak sih gurih dan asin2 dikit, malamnya ada tetangga yang bawa dia muter-muter komplek dan pulangnya dibelikannya permen kojek sebanyak empat buah. Seharian wulan sehat-sehat saja dan seperti biasanya menunjukan keceriaannya tapi...malam itu, setelah dia makan sedikit permen yang diberikan tetangga sebelah, batuk dan pilek tiba2 datang menyerang dan sangat mengganggu sekali sampai2 susah bernafas dan tidurnyapun terganggu. Keesokan harinya mamanya belikan dia Triaminic ekspektoran di apotek, sudah dibaca juga efek samping dari obat tersebut dan diberipun sesuai petunjuk minumnya. Tapi diluar dugaan, malam setelah diberikan obat itu, dia gelisah, keringat dingin, mual sampai muntah2 berulang2 dan berlangsung sampai keesokan harinya. Kemudian konsumsinya dihentikan takut efek samping dari obat itu akan membuat keadaan semakin buruk. Akhirnya diputuskan untuk membawa wulan ke rumah sakit terdekat.
Sangat disesalkan jajanan2 anak yang sekarang beredar dipasaran banyak sekali merugikan dan berbahaya, bukan hanya bikin radang tenggorokan atau pilek tapi lebih jauh dari itu...
Dengan bantuan paman google ku temukan situs yang menjelaskan bahayanya vetsin pada balita. Disebutkan bahwa zat pewarna Rhodamin B dan Metanil Yellow, penyebab gangguan kesehatan hingga kanker hati. Disamping itu, mengkonsumsi monosodium glutaman (MSG) yang biasa dikenal sebagai vetsin dalam jangka panjang secara terus menerus menyebabkan ketidakmampuan untuk berfikir dan belajar. Penelitian lainnya menunjukan adanya bahan tambahan pada minyak goreng. Dalam minyak goreng biasanya ditambahkan bromida agar minyak berwarna jernih. Padahal, kandungan ini berbahaya. Anak-anak sangat menyukai jajanan yang digoreng. Mengenai minyak goreng, ada aturan bahwa penggunaan untuk makanan hanya boleh untuk beberapa kali pakai saja. Namun, seringkali aturan tersebut tidak diperhatikan. Bila minyak goreng dipakai berulang kali, maka akan terbentuk unsur yang menjadi karsinogen bagi tubuh. Makanan yang manis-manispun menjadi incaran bagi anak-anak. Makanya, untuk itu banyak industri makanan anak-anak yang mengguanakan pemanis buatan yang harganya lebih murah daripada pemanis alami. Lihat saja, dari industri kecil sampai besar, banyak yang menggunakan aspartam (jenis pemanis buatan) dalam produk makanannya. Kandungan zat-zat ini banyak ditemukan di makan dalam kemasan untuk anak-anak. Bila ditinjau dari sudut perlindungan konsumen keamanan makanan, jajanan di Indonesia jelas sangat buruk. Bila dibiarkan, itu berarti terjadi ketidakperdulian terhadap undang-undang perlindungan konsumen nomor 8 tahun 1999. Peranan semua pihak diperlukan untuk memantau kwalitas bahan2 yang terkandung didalam jajanan anak-anak. Orangtua, pemerintah dan semua pihak yang terkait dalam produksi jajanan/panganan untuk anak sangat diperlukan sekali.
Jadi, apakah kita semua mau membiarkan anak-anak kita sakit?
Lebih luas lagi, bagaimana nasib bangsa ini kedepan?
The First Box
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. In tempus ante nec ipsum. In ut felis id leo aliquet euismod. In augue lorem, posuere eu, tincidunt non, bibendum quis, nisl. Integer erat erat, posuere vel, convallis feugiat, accumsan ac, sem. Sed scelerisque tortor nec leo. Etiam vel massa vitae nulla elementum aliquet. Donec egestas semper tellus. Donec ultrices ante cursus lacus. Integer nec est. Suspendisse potenti. Donec fringilla. Maecenas condimentum, arcu sit amet volutpat tincidunt, mi urna sodales nunc, eget porttitor odio lectus sit amet metus. Vivamus aliquam. Etiam lectus leo, venenatis sit amet, vestibulum eu, sollicitudin vitae, metus.
The Second Box
Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Ut molestie nunc eu turpis. Donec facilisis enim sed dui. Sed nunc. Cras eu arcu. Praesent vel augue vel dolor ultricies convallis. Nam consectetuer risus eu urna. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Nam suscipit. Duis quis lacus sed tellus auctor blandit. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Proin eget massa in ante vehicula pharetra. Ut massa pede, ornare id, ultrices eget, porta et, metus.
The Third Box
Suspendisse accumsan velit at dui tristique consectetuer. Quisque vitae felis ac arcu dignissim facilisis. Quisque ullamcorper. Cras molestie, elit vel blandit mattis, eros metus tempus tortor, id lobortis sem nunc eget dolor. Nullam dui. Aenean justo. Curabitur ullamcorper, libero eu faucibus ultricies, ipsum arcu interdum tellus, eget tempus augue mauris nec purus. Donec a pede nec tortor venenatis bibendum. Nunc quis erat ac augue rhoncus dictum. Nullam id augue at augue iaculis posuere. Nulla volutpat facilisis quam.
The Fourth Box
Morbi feugiat mauris at velit. Proin rutrum lectus. Proin pulvinar turpis tempor nibh. Cras sit amet magna sed risus tempor vestibulum. Nunc vitae nulla. Vivamus fermentum. Praesent a sem. Cras eu neque ultricies tellus tristique vehicula. Praesent dignissim consequat metus. Integer dolor. Donec pellentesque, libero eu ullamcorper suscipit, lorem augue molestie arcu, vitae sodales quam nulla vel urna. Suspendisse accumsan sem nec leo. Proin dui ante, placerat id, consectetuer et, gravida in, velit. Duis non massa. Etiam mollis. Vestibulum id est. Sed sit amet tellus. Vestibulum varius dolor vitae velit.
0 komentar:
Posting Komentar